"Tidak.... Pergi kau ...tidak toloooonggg..." perempuan itu berteriak
Ngikkk....ngikkk...
Suara stroler yg berdecit semakin menambah suasana semakin mencekam
"Tidaaakkk.....ini anak ku tolong jangan apa-apakan anakku tolong"
Ngikkk...ngikkkk....
Sosok wanita yg berjalan ke arahnya dengan tatapan kosong , tak ada iris dimatanya yg terlihat hanya putih, rambutnya yg hitam usang tergerai panjang menutupi sebagian wajahnya ,mukanya begitu pucat ,pakaiannya compang camping dan penuh dengan bercak darah, dengan membawa stroler bayi yg sudah usang, bannya pun bedecit ,
Ngikkk....grekkkk
Sosok wanita itu berhenti dan menunjuk ke arah wanita yg membawa anak nya , anak nya hanya menangis dan tiba-tiba .....
Wuaaaaahhhhhhh....
"aaaaaaa......" kirina teriak sambil menutupin wajahnya dengan bantal
"ahahaha kau ini aku hanya bercerita kenapa kau sehisteris ini"
Aku yg tertawa sambil meledek teman dekatku kirina yg sedang memginap dirumahku ,karna rumah nya sepi tak ada orang dia dirumah hanya sendiri,orangtua nya semua keluar kota, memang biasa kirina menginap dirumahku karna kirina adalah temanku sejak aku masih disekolah dasar sampa sekarang aku sudah SMA,
"tapi kau mengagetkanku haruka"
Kirina mulai menggembungkan pipi nya ,itu tandanya dia ngambek dengan ku
"ahaha oke oke maafkan aku kirina" ku beri dia senyumku
"hn..baiklah" kirinapun mulai tersenyum
"ano... Apa itu cerita asli haruka??" mulai tergurat kecemasan diwajahnya
"hn... Ya itu memang nyata"
"sungguh kau tak berbohong kan kali ini, jangan mengerjaiku haruka"terlihat kirina sangat cemas
"tidak kali ini aku serius kirina"
"lalu apa lanjutan dari cerita tadi"
"ahaha itu aku hanya mengarang" kuberikan.kirana dengan senyum mata tertupku sambil menggaruk kepalaku,
"apaaaa....kau kebia..."
Belum selesai kirina menjawab aku memotong
"tidakkk... tapi benar asli cerita kereta dorong misterius dan wanita itu memang ada disekitar rumahku ini ,cerita itu memang sudah menjadi cerita turun menurun atau menjadi mitos disini"
"huaaaa... Kenapa kau tak cerita padaku sejak dulu kita kan sudah lama berteman" kirina kembali menggembungkan pipinya
"iya ...maaf tapi dulu ibuku melarang menceritakannya padamu karna dulu kita masih kecil selain itu kau juga bukan tinggal disekitar sini"
"lalu kenapa kau sekarang cerita padaku?" nada bicara kirina sepertinya kesal denganku
"kurasa sekarang ini kita sudah cukup dewasa kirina, hmmm oke aku akan menceritakan sesuatu padamu" jawabku
"maksudmu??" wajah kirina sangan cemas
"baiklah kumulai dari sini"
Aku menghela nafas dan ada jeda sejenak dalam ceritaku
"sekitar 50 tahun silam, ada seorang wanita yg berjalan tengah malam tepatnya malam selasa, dengan mendorong kereta bayi nya dia berjalan mentelusuri gelapnya malam sendirian, tak disangka ada segerombolon pria yg sedang mabuk, dia berusaha untuk tidak panik dan berjalan pelan-pelan kearah segrombolan pria itu ,tiba-tiba salah satu pria tersebut menarik bajunya hingga robek sampai bagian pinggang, lalu mungkin nafsu bejat para pria mabuk itu meledak hingga akhirnya wanita itu ingin dijadikan pelampiasan nafsu para pria mabuk itu,
Anak wanita itu hanya menangis ,mereka merebut paksa kereta dorong itu ,tapi wanita itu berhasil memukul salah satu pria itu dengan tasnya ,saat ada kesempatan diapun kabur, saat kabur dia terjebak di jembatan ,tepatnya jembatan yg biasa kita lewati saat kerumahku, dia berhasil dikepung oleh para pria itu, mungkin tak ada pilihan akhirnya dia terjun ke sungai membawa anaknya sekaligus kereta dorong nya , 10 tahun berlalu mayat itu baru ditemukan oleh seorang pembersih bantaran sungai mayatnya sudah dalam keadaan yg mengenaskan begitu pula kereta dorong yg masih dipegangnya dan bayinya yg masih menempel didalam kereta dorong itu , sejak ditemukan ,katanya banyak warga sekitar sini yg sering melihatnya membawa kereta dorong tapi kosong, mungkin hanya arwah ibu nya masih belum tenang dan ingin membalaskan dendam nya kepada para pria bejat itu ,arwah ini sering disebut Oni-san Gōsuto, oh ya satu lagi hantu ini sering mengganggu para ibu yg membawa anaknya yg masih kecil, dan para pria, mungkin kalau remaja seperti kita, dia takan mengganggu mungkin kita akan diperlihatkan saja tapi jangan sekali2 kita memanggilnya pura2 tak lihat saja , dia sering berkeliaran di malam selasa"
Kirinapun hanya terdiam dan menhayati setiap ceritaku.
To be continued