My Playlist

ChimChim

ChimChim

Senin, 13 April 2015

My Blood inspirited of Beyond the boundary PART 2

Flashback of PART 1

"Miraiyama.. kau tak sekolah kanbara sudah dibawah menungu mu," teriak ibuku
"Hah kanbara tumben sekali" bisik ku
"Yaaaa buu tunggu sebentar"teriak ku
aku bergegas dan tak lupa aku membawa jarum darah itu,saat itu aku berfikir mungkin kanbara tau tentang hal yg terjadi pada diriku,atau... aku tak usah bilang padanya.

End flashback

       Akupun segera bergegas kebawah ,dan melihat kanbara sedang berdiri didepan gerbang dengan mengantongi kedua tangannya dan sedang menatap langit,
"Kanbara-kun ohayou..." ucapan ku kepada kanbara dengan senyuman
"Ohh .. ohayou yama-san sudah kubilang jangan panggil aku kanbara lagi..bisa??" Kanbara membalas senyumanku
"Hmmm ehehe suminasen iya bisa akashi-kun" kujawab sambil menggaruk kepalaku yg tak gatal
"Ehehe baiklah ayo berangkat"
"Emmm..." jawabku bergumam
"Oh ya yama-san muka mu sudah tak pucat ,kau sudah sembuh kan?"
"Hahh..yaa... aku sudah tak apa apa akashi-kun" kuberikan senyuman ku
"Hmm baguslah ..."
"I..iya"
Tak sengaja kanbara melihat luka yg ada dijari telunjuku,
"Heeyyy itu jari mu kenapa??kau bilang kau tak apa-apa" sambil melihat tangan ku
"ohh ini tadi aku terkena jangka, tak sengaja" aku berusaha untuk tak gugup
"Benarkah ,kau ini kebiasaan selalu saja ceroboh" sambil menyentil keningku
"Fuyukaidesu ...sakit tauuu" kucembungkan kedua pipiku
     Sesampainya disekolah, aku masih belum berani untuk mengatakan kepada kanbara ,apa yg tadi terjadi pada diriku ,jadi aku masih merahasiakan ini sendirian, aku belum ada niat untuk mengatakan padanya yg sebenarnya,
"Yama-san istirahat nanti kekantin ya aku akan teraktir" ucap kanbara
"Hahh ..aku bawa bekal dari ibuku kenapa kau tak bilang ,fuyukaidesu"
"Ehehehe iya nanti kau bawa bekalmu kita makan bersama dikantin bagaimana?"
"Hmm baiklah"
Saat itu jam pelajaranpun dimulai disepanjang jam pelajaran ,aku merasa aneh dengan lukaku ,akhirnya aku izin kekamar kecil,
Saat aku buka perban luka ku tiba-tiba saja...
Syuttt .....Tes tes...
Aku terkejut dan langsung membanting diriku hingga jatuh kebawah, darahku berubah menjadi belati kecil tepat ditangan ku, aku bingung dan merasa keanehan saat itu "hah apa ini..." bisik ku
Tiba tiba saja diluar kamar mandi kanbara memanggil,
"Yama-san kau ada didalam??"
Kujawab dengan gagap
"I..iya akashi aku didalam" aku bingung bagaimana cara nya mengembalikan darah ini seperti semula akhirnya aku simpan belati darah itu disaku rok ku,
"Heyyy kau sedang apa kenapa lama sekali yama-san"
"Ehmmm aku aku...emm agak sedikit mulas tadi ehehehe"
"Jiaahhh aku kira apaaa..."
"Kau menghawatirkan ku yaaa?? Em em"
"Ti..tidakkk..."jawaban kanbara yg sangat terlihat gugup dan langsung mengalihkan wajahnya kebawah
"Ahaha iyaa baiklah ,sudah ayo kembali ke kelas"
"Iya iyaa..."
Diriku masih shock saat itu, tapi aku berusaha menutupi nya pada kanbara.
     Saat jam istirhat, aku dan kanbara pun kekantin ,
"Yama-san kau mau pesan apa??"
"Kan sudah kubilang aku bawa bekal ini.."sambil kutujukan,
"Oh iya baiklah aku saja yg memesan ya"
"Akashi-kun ,aku bawa bekal banyak ibuku bilang juga ini untukmu juga, ayo makan bekal ku saja ,ibuku sudah susah payah bikin ini lho"
"Ahhh benarkah?? Baiklah aku tak bisa menolak"
"Baiklah..ini ayo makan"
"Emm iya omong-omong kau tumben sekali ingin mentraktirku"
"Yaa. Tak apa bukan sekali-kali ehhh berati aku jarang ya mentraktirmu" muka kanbara yg frustasi
"Aahhh...tidak bukan jarang malah tidak pernah,"
Kanbara pun makin frustasi
"Seburuk itukah aku *ssyyunggsyungg terbawa angin*"
"Ahhaha kau terlalu di ambil hati akashi, oh ya ada yg ingin kubicarakan pada mu akashi"
"Hmm apa sepertinya serius sekali"
"Ya memang, tapi saat kau mengetahui nya kau harus janji agar tidak takut ya.."
"Aaa...ohoookkohookk..maksudmu takut??" Kanbara yg mendengar hal itupun tersedak,
"Ini minum.."
"Iya iya baiklah terimakasih ,maksudmu apa yama-san??"
"Sudah nanti juga kau mengetahuinya".
      Saat jam pulang sekolah ,aku berniat untuk mengatakannya pada kanbara,
"Yama-san apa yg ingin kau bicarakan"
"Jadi begini, kemarin aku merasakan aneh pada diriku muka ku juga pucat yakan ,tapi tadi pagi setelah aku mendapatkan luka ini semua sakit itu hilang"
"Maksudmu.."
"Liat ini.." aku mengeluarkan jarum darah "menurutmu itu apa??"
"Ini jarum... jarum merah" kanbara  memegangnya
"Coba kau perhatikan.."
"Hmmmm...hahhh darahh" tak sengaja kanbara melemparnya
"Sudah ku bilang kau jangan takut,"
"Ba ..ba..iklah tapiii tadiii ituu apaaaaaa yama-san"
"Itu darahku saat tadi pagi aku terluka ,darahku berubah jadi itu"
"Ma..maksudmu.."
"Baiklah aku ada satu lagi ...ini.. " aku keluarkan belatiku
"Ini baru tadi siang saat jam pelajaran.."lanjutku
"Haaa...haaa...hahhh.." kanbara hanya shock
"Fuyukaidesu...sudah kubilang jangan takut"
"Ba baiklah lalu kau mau melakukan apa dengan itu, oh iya tunggu sebentar..aku baru ingat ini seperti di film kyoukai no kanata bukan ??"
"Ya aku juga berfikir begitu tapi darahku ini seperti nya tidak bisa dikembalikan lagi ke tubuh"
"Hmmm tunggu awalnya darah mu hanya berubah jadi jarum dan selanjutnya belati, kemungkinan darah mu bisa kembali yama-san, biarpun itu hanya film ,tapi dari dulu kepercayaan itu sudah ada yama-san kekuatan darah terkutuk, aku akan membawamu keseseorang yama-san ,"
"Kau mau membawaku kemana ,akashi-kun"
"Besok kan libur ,aku akan membawa mu kesana yama-san"
"Baiklah akashi-kun..."
      Haripun berganti ke matahari terbit di haru keanehan ku yang ke 3,
"Ibuu aku berangkat dulu ya ..."
"Kau mau kamana ,tumben saat libur kau pagi-pagi bangun"
"Sudah dulu bu ...aku pergii..."
"Haahh...ii...iyaaa"

Aku pun bergegas ke halte menunggu kanbara, karna agak lama ku telepon kanbara,
"Akashi-kun kau dimana???"
"Aku sedang dijalan tunggu sebentar"
Saat aku menunggu tiba-tiba aku mendapatkan kanbara sedang jalan santai sambil menegang makanan,
"Ohayou...yama-san"
"*syuunggg* fuyukaidesu ...( ̄ε  ̄)"
"Ehehe sumimasen yama-san aku lapar jadi aku beli makanan, pasti kau juga belum makan ,aku membelikan buat mu juga ayo makan aku tak mau kau sakit,"
"Hmmm...baiklahh..."
"Ehehe..ayo "
"Lho kemana , kan bus nya sudah datang"
"Kita naik kereta saja" jawab kambara datar sambil ,mengunyah
"Kyaaaaa...kalau begitu kenapa kita kesini"
"Agar seru Saja..."
"Kyaaaa *kletakkk*"
"Haduhhh kau kebiasaan yama-san sakitt" mengusap usap kepala
"Habisnyaaa ( ̄ε  ̄)"
"Iyaaa iya sudah ayo yama-san ,pegangan dengan ku ya..di stasiun ramai"
"Aku bisa sendirii..."
"Sudahlah sini...kau kan jarang naik kereta" kanbara pun menarik tangan ku dan selalu memegang ku distasiun maupun dikereta,
      Saat itu akupun tiba disebuah cafe kecil dengan kanbara,
"Ca ..cafe??"
"Ayo masuk dulu"
Tinggg ...
"Selamat datang" ucap seseorang didalam cafe
"Ohh kanbara..." lanjutnya
"Iyaaa aku kesini membawa teman ku okama-san ,ada yg ingin dibicarakan"
"Baiklah kemari"
Saat itu aku sangat bingung ,kenapa kanbara membawa ku ke Cafe ini ada apa dengan Cafe nya ,apa okama-san bisa menjawab semua kejadian yg ku alami.

To be continued

konbawa minna.... yooo tunggu kelajutannya di My Blood PART 3 ya jangan bosen yaaa .
Arigatou for reading us...^_^

#L-ryuzaki

Sabtu, 11 April 2015

My Blood inspirited of Beyond the boundary PART 1

   Pernah berfikir saat kau menonton sesuatu dan itu benar terjadi dalam hidup, atau pernah membayangkan itu semua jawaban ku adalah ya, kenapa?? Karna ini benar terjadi dalam hidupku.
   Aku adalah seorang manusia, ya aku memang manusia dan aku adalah seorang perempuan aku masih remaja, namaku adalah Devana Miraiyama ,entah ini kebetulan apa tidak namaku sama dengan tokoh di anime yg aku sukai Kyokai no kanata (Diluar tapal batas /Beyond the boundary) yaitu Kuriyama Mirai ,aku juga seorang perempuan yg memakai kaca mata entah ini kebetulan atau apapun tapi ya memang seperti itu, aku sangat suka dengan film itu entah kenapa kadang aku berfikir dan berkhayal kalau aku mempunyai kekuatan seperti Kuriyama Mirai ,itu pasti mengasyikan,mungkin aku akan memulai saja cerita dari sini.
    Mentari pagi mulai menyingsing dihari pertama keanehan itu terjadi, aku duduk diam di perpustakaan sekolah, saat itu suasana sangat sepi tidak seperti biasanya,
Tik tok tik tok tik tok,
Hanya ada suara jam yg terdengar, setelah beberapa menit kemudian aku mendengar suara keretan bangku,
Greeekkk. . .
"O ha you yama-san.."
Entah kenapa aku langsung tau itu siapa karena hanya dia yg memanggil ku yama, Akashi Kanbara
Akupun tak menoleh kearahnya,aku hanya meneruskan membaca dan berkata
"Kanbara-kun..." tanpa ekspresi
"Etoo...kau bisa tau tanpa menoleh.."
Ekspresi terkejut kanbara
"Yama-san jangan panggil aku kanbara lagi panggil aku akashi ,kita sudah 2 tahun berteman kan,"
"2 tahun itu belum lama tahu..." sambil aku membaca
"Baiklah minimal karna kita sering bersama-sama kan ,biar terlihat akrab dan mungkin nanti orang-orang mengira kita adalah sepasang kekasih" dengan wajah tanpa ekspresi kanbara
"Eeetooo...." Akupun menoleh kearahnya dengan sinis

gletakkkkk....
"Yama-san kenapa kau melakukan itu, sakit tau" mengusap-usap kepala
"Itu karna aku sa .."
"Apaa pasti kau mau bilang sayang pada ku"
"Dengarrr duluu ... sakit kepala"
"Ahhh kau berbohong" dengan muka yg meledek
"Terserah saja..."
"Hmmm baiklah...kalau begitu yama-san kau sakit kepala kenapa, tapi benar kau sedikit terlihat pucat hari ini mau aku belikan sesuatu,obat atau apapun?" Kanbara mengeluarkan jurus perhatiannya
"Sudahlah jangan perhatian begitu, tidak usah akashi-kun" aku mengeluarkan senyum manis
"Kyaaaa . . Senangnya aku kau bilang seperti itu" dengan mata yg berbinar
"Sudahlah... hmm aku ingin ke kls akashi kau mau ikut"
"Aku pasti ikut dengan yama-san" dengan senyuman

Hari itu aku mulai merasa aneh saat itu memang mukaku pucat dan kepala ku pusing entah itu apa ,aku hanya mengira aku akan flu.
    Jam pulang sekolahpun datang saat hari itu, aku mengira bahwa keanehannya hanya tadi pagi saja tapi aku mulai merasa panas pada bagian tangan kanan ku,
"Yama-san sudah kubilang tunggu aku dulu,"
"Habis kau selalu lama kalau keluar kelas akashi-kun"
"Hmmm benarkah gomen yama-san...eto.. kenapa wajahmu makin pucat " sambil memegang keningku agar mengetahui suhu tubuhku,
"Ehhh sudahlah tak papa akashi"
"Hmmm iya suhu badan mu normal sepertinya"
Sepanjang jalan kanbara selalu mengajaku bicara agar aku tidak semakin lemas, bahkan kadang aku sempoyongan dan akhirnya akashi pun menggembloku,
"Kyaaaa...baka baka... aku tidak mau digemblok seperti ini"
"Etoo... sudahlah aku tak tega melihat mu"
"Heh kau mamandangku seperti wanita lemah ,fuyukaidesu.."
"Fuyukaidesu?? Itu kan kata yg sering diucapkan tokoh utama ada di film kyokai no kanata kan?"
"Hmm" aku hanya begumam
"Kau sudah habis menontonnya??"
"Iya sudah"
"Seru ??"
"Ehehe seru sekali aku suka"
"Kau suka hehe, aku belum sampai habis nontonnya"
"Coba teruskan seru lho"
"Baiklah...sudah sampai kau kuat untuk kedalam rumah?"
"Fuyukaidesu..." pipi ku kembungkan
"Aaa...baik baik ya sudah salam ya untuk ibu mu yama-san oyasumi.."
"Yaaa baiklah...oyasumi shimasute akashi"
Akupun langsung masuk kedalam rumahku
"Ittekimasu..."Teriaku
"hey kau sudah pulang miraiyama"Jawab ibuku
"Iya..bu tadi akashi menitip salam buat ibu"
"Hmm iya baiklah terimakasih kenapa akashi tidak mampir?"
"Hmm entah"
"Yasudah sana bersih-bersih ,lho ko mukamu pucat panas tidak ,hmmm tidak sudah habis itu makan dan istirahat ya"
"Iyaa bu.."
Saat semua nya selesai kukerjakan akupun berbaring dikamarku ,aku bingung kenapa hari ini aku merasa aneh , saat aku berbaring tiba-tiba saja aku tertidur.
     Mentari pagi menyingsing dihari kedua keanehan yg aku rasakan, aku merasa kepalaku berat saat aku bangun tidur , selesai mandi dan rapi aku merapikan tas ku ,dan buku sesuai pelajaran hari ini, tak sengaja jari telunjuk kanan ku tertusuk jangkar saat aku mengambil pensil di tas,
"Haduhhh . . Kenapa jangkar nya bisa tertusuk" aku mulai merasa aneh ,aku langsung kekamar mandi dan membersihkan lukanya, saat luka itu ada kepala ku tak pusing dan tangan ku tak merasa panas lagi,aku langsung menutup lukaku dengan perban/kasa, saat aku masuk kedalam kamar aku melihat ke lantai karna sepertinya darahku menetes tadi, saat aku lihat hanya ada jarum kecil berwarna merah saat aku dekatkan, dan aku ambil ternyata jarum itu dari darah, aku terkejut dan kulempar jarum itu,
"Hah apa itu .."

"Miraiyama.. kau tak sekolah kanbara sudah dibawah menungu mu," teriak ibuku
"Hah kanbara tumben sekali" bisik ku
"Yaaaa buu tunggu sebentar"teriak ku
aku bergegas dan tak lupa aku membawa jarum darah itu,saat itu aku berfikir mungkin kanbara tau tentang hal yg terjadi pada diriku,atau... aku tak usah bilang padanya.

To be Continued

Konbawa minna-san tunggu kelanjutannya ya di My Blood inspirited of Beyond the boundary PART 2
Thanks for reading us...
L-Ryuzaki

Blogger templates