Flashback of PART 03
"Sini tangan mu"
"Neeee kau mau apa??"
"Sudahh ayoo cepat"
Kanbara menutupi tangan dan lukaku dengan perban nya ,
"Nah begini agar kau tak selalu melihatnya dan juga agar tak kotor" kanbara pun tersenyum
"Percayalah aku akan selalu melindungi mu yama-san"
"A..a..akashi-kun...hmmmphhh fuyukaidesu..." aku tak tau harus berkata apa .
End Flashback
Minggu kemarin aku diajak kanbara ke sebuah cafe, dan cafe itu ternyata milik siluman yg memang berkarib dengan dengan prajurit dunia roh ,dan disanalah aku diberi sebuah cincin untuk menekan kekuatan ku ,agar aku dapat mengendalikan nya, tapi ada yg membuatku bingung dari mana kanbara mengenal mereka sebenarnya siapa kanbara, aku memang baru mengenal kanbara baru 2 tahun tepatnya , kali ini aku benar-benar baru mengetahuinya bahwa kanbara mempunyai kawan siluman ,dan sepertinya kanbara sudah banyak mengetahui tentang prajurit dunia roh, yaaa bingung yang lainnya adalah ,aku ,kenapa aku mempunyai kekuatan seperti ini ,apa benar ini seperti film kyoukai no kanata ,apa benar kyoukai no kanata (diluar tapal batas) benar-benar ada, entahlah.
Pagi ini seperti biasa aku bersama kanbara kesekolah ,saat kejadian yg kualami ,dan kekuatan ku yg muncul ini, kanbara terlihat seperti ,sangat menghawatirkan ku seolah-olah dia tak mau sesuatu yg buruk menimpaku,
"Ohayou yama-san"
Seperti biasanya dia sudah ada didepanku tersenyum dengan lembutnya,
"O..o..hayou akashi-kun" entah kenapa aku merasa sangat gugup saat melihat senyum nya,
"Hehehe kenapa mukamu merah?"
Kanbara mengejekku
"Aaa..aapp...fuyukaidesu" kugembungkan mulutku
"Hahaha akhirnya kata-kata itu keluar lagi yama-san"
"Akashiii....hmmmphhh fuyukaidesu ,kau benar benar fuyukaidesu.."
"Hehehe iyaaa aku fuyukaidesu, si fuyukaidesu yg Selalu bersama yama-san kemanapun yama-san pergi aku akan selalu ada disisinya"
Jawabnya lantang dan serius
Aku hanya terdiam dan hening untuk beberapa saat, hingga aku memulai percakapannya ,
"Akashi-kun kau lucu sekali hehehe"
Kujawab dengan terpaksa dan ketahuan sekali kalau aku bingung mau menjawab apa,
"Hehe aku lucu yama-san...hehe aku senang bisa membuatmu tertawa"
"Akashi-kun arigattou.." aku mengatakan terimakasih kepada kanbara entah datang dari mana ,tapi aku ingin sekali mengatakannya ,dan akhirnya kekuarlah.
"Lho..terimakasih untuk apa yama-san"
"Entahh akashi-kun tapi apapun itu arigattou"
"Hehe baiklah douitta yama-san" senyumnya yg lembut kembali menghiasi wajahnya
"Ohh ya naik kereta lagi ya yama-san..."
"Tapi kan akashi-kun..."
"Sudahlah..ayo jangan takut ada aku disampingmu" kanbara menarik tangan ku dan kita berlari-larian untuk sampai ke stasiun, sunggu itu sangat aneh tapi aku sangat senang,
"Heeeyyy akashi-kun hooshh..hosshh...aku aku lelahh"
"Hehehe lelah, tapi kau senang kan??"
"Hmmm ehehehe iyaaa akashi-kun"
"Tunggu ya aku belikan minum.."
"Akashi-kun nanti kalau keretanya datang bagaimana, dan bagaimana kalau kita terlambat"
"Tenang saja ,tak akan terjadi kok...aku sudah sering seperti ini"
"Aaaa...ba..baiklahh"
"Baik, tunggu sebentar ya.."
Saat itu aku duduk dibbanggu pinggiran stasiun , hmmm ramai ,ramai sekali orang berlalu lalang ,terburu-buru untuk berangkat kerja,ataupun pergi kesekolah sepertiku, tiba-tiba
"Braaakkk...." suara orang terjatuh didepanku ,seorang wanita ,berseragam sekolah dan yaaa seragamnya sama denganku, pasti ini murid yang sekolah nya sama denganku, aku mendekatinya dan menolongnya,
"Hai kau tak apaa..." sambil kubantu dia berdiri
"Ahh ..iya tak apa ko.."
"Tapi kakimu terluka ,sini aku obati kebetulan aku bawa obat merah"
"Oh baiklah.."
Kubantu dia duduk bangku
"Kau sangat terburu-buru sepertinya" tanya ku agar lebih akrab
"Iyaa..ini hari pertamaku pindah kesekolah baruku"
"Oh kau pindahan, ngomong ngomong seragam kita sama lho.."
"Ahh..iya...kau juga sekolah disana"
"Iyaaa hehe" kujawab dengan senyuman
"Ohh..hnmm ..watashi wa Lumiina chikara desu ,douzo yoroshiku"
Dia menundukan kepalanya
"Ehehe douzo yoroshiku, waashi wa Devana Miraiyama desu,hmmm baiklah kita bisa pergi bersams kesekolah kan"
"Ahh...iya boleh maaf merepotkan Miraiyama-san"
"Tak apa chikara-san"
Terdengar suara dari kejauhan
"yamaa-saaannn...maaf lama ya sangat ramai tadi"
"Tak apa akashi-kun.."
Saat itu chikara pun menengok dan melihat kanbara,
"Aaaa..kashi.." chikara pun terkehut
"Miina.."begitu pula kanbara
"Tak ku sangka aku bertemu denganmu disini,"
"Hahh...iya aku juga, kenapa kau pindah miina"
"Hmm aku sengaja pindah agar,bisa bertemu kau lagi akashi, lagi pula ayahku ditugaskan di sini"
"Hmmm begitu , oh ya kau sudah kenal dengan.. " belum selesai kanbara berbicara , chikara pun menjawab
"Miraiyama-san yaa aku sudah kenal ,dia yg menolongku tadi"
"Menolong maksudmu?"
"Tadi aku terjatuh karna sangking buru-burunya"
"Ohhh apa kau terluka miina"
"Iya sedikit tapi ,untung ada miraiyama yg mengobati"
"Ya syukurlah, yama-san ini minumnya" tawarnya
"Iya terimakasi akashi-kun" kujawab
"Iya sudah ayo kita berangkat ,keretanya sudah ada"
Sepanjang jalan, dikereta aku hanya melihat kambara dan chikara bercanda dan tertawa sepertinya mereka sangat dekat aku belum tau apa hubungan mereka berdua apakah saudara atau apa ,mereka saling merindukan mungkin karana sudah lama tak bertemu, disana seolah-olah aku sendirian, kanbara yg aku kenal tidak menghiraukan ku
Sesampainya disekolah ,saat jam istirahat aku hanya duduk ditempatku yg memang dekat dengan jendela, kebetulan aku tak bawa bekal, aku memandangi orang-orang yg sedang bermain bola dibawah sana, kali ini aku menengok ,tak ada kanbara, biasanya dia selalu duduk disampingku kalau aku sedang sendirian melamun, kali ini dia tak ada, entah kemana sejak kejadian tadi pagi ,dia seolah-olah menghilang ditelan bumi.
Keesokan harinya saat sekolah pun aku melihat ke jendela apa ada kanbara didepan, tapi kali ini aku tak melihat nya didepan rumahku , kali ini aku berjalan sendirian ,dan tiba-tiba, tanganku terasa sakit sangat sakit, sampai aku tersungkur dijalan, "kenapa begitu sakit..." bisik ku
Aku kembali melanjutkan jalan ku kali ini aku ingin naik Bus saja, disepanjang bus aku memandangi perban yg membalut lukaku , "kenapa tadi sangat sakit..."batinku
Sesanpainya disekolah ,aku bertemu kanbara didepan kelas,
"Ohayou yama-san" seperti biasa dia tersenyum
Kupaksakan tersenyum dan menjawab "ohayou .." lalu aku berlalu meninggalkan nya aku ketempat duduk ku,
"Akashii.." terdengar sayup sayup diluar sana
"Besok ,kesekolah berasama lagi ya, aku masih bingung rute kreranya"
"I..iya miina" jawab kambara kudengar
Entah maksud kanbara apa , tapi kenapa dadaku langsung terasa panas , dan sesak .
Saat jam istirahat aku memutuskan untuk kekantin dan memakan bekal disana, saat aku melihat kanbara dan chikara sedang disana entah kenapa kaki ku ingin melangkah pergi tapi kupaksakan saja agar tak pergi,
"Nee...kanbara-kun itu anak baru ya" tanya salah seorang murid lain
"Iya baru kemarin.." jawab chikara
"Wahhh kalian seperti sepasang kekasih" kembali murid itu berargumen
"Hahaha tidak ahh" akashi pun menjawab
"Kita dari dulu sejak kecil ,selalu bersama entah kenapa saat kami sd, jika ada tugas duo kita selalu dipasangkan berdua , atau kelompok dimana ada aku disana ada akashi,saat SMP juga seperti itu yakan akashi" tanya chikara
"Wah kalian...cocokk dari dulu ya,,"dan murid itu kembali berargumen
"Ahh tidak biasa saja" akashi menjawab dengan acuh
"Baiklah kami pergi dulu yaaa dah chikara-san dan kanbara-kun" murid murid itupun berlalu, akupun tak nafsu melanjutkan bekalnya,hmmm sangat sayang mungkin nanti saat dikelas aku teruskan , memang aku kenal kanbara bukan dari SD, aku baru 2 tahun kenalnya tepat saat aku kelas 1 SMA, akupun tak tau dulu nya dia sekolah dimana, dan soal chikara juga.
Baiklah bell pulangpun berbunyi kali ini sungguh sore pulangnya, aku berniat naik bus lagi, aku mulai terbiasa sendirian ,saat ini bunga sakura berguguran, sangat indah melihatnya saat petang seperti ini, cahaya matahari berwarna jingga sangat indah, tapi saat dijalan pulang kearah rumahku tiba tiba
"Wussssss"
"Apa itu...."aku berbisik
Sangat sepi jalanan kali ini dan tak disangka sesosok siluman hitam mendekatiku, sangat menyeramkan ,matanya merah...bersinar, tanpa sadar aku membuka perbanku dan tiba-tiba sssrrttttt...
Darah dari lukaku berubah menjadi pedang , sontak aku reflek langsung mengacuhkannya ke arah siluman itu, sambil gemetar ,aku berlari kearahnya dan ssrrkkk... singgg...brakkkkk...aku menghantam siluman itu dengan pedangku, dan tiba tiba terdengar suara dari kejauhan ,
"Yama-sannnn....tusuk...tusukkkteoat di inti tengahnya" suara itu familiar buatku memamggilku yama-san ,sontak aku berhenti "akashi..." bisiku , aku melanjutkan pertempuranku,aku menelaah kata-kata akashi ,intinya itu dimana, saat aku lihat ada cahaya dibagian tengahnya "itu diaaaa..."teriaku , tapi siluman itu malah lari aku mengejarnya hingga ke atas gedung , tak kusangka aku bisa melompat seperti ninja , "huwaahhh" aku teriak ,lalu aku melihat kanbara dibawah, ikut berlari dia tersenyum melihat ku seolah- olah matanya mengatakan "yama-san kau bisa" , aku semakin semangat ,
"Kyaaaaaaa.....singgggg..., yaaa tepat" teriakku senang, aku menusuk siluman itu,
"Hancurrr...." lanjutku
Tiba tiba pedang darahku memencar dan siluman itu hancur berubah menjadi batu,
"Yama-san kau berhasil..." akashi tersenyum
"Ii...iyaa iyaaa aku berhasil"
Kanbara mengambil batu itu dan berkata
"Gommenasai yama-san" sambil menyodorkan batu siluman kepadaku,
"Hmmm..." aku pun mengambil dari tangannya dan jawab seadanya,
"Maafkan aku , aku tak bermaksud seperti itu"
Aku berusaha menahan , kekesalanku dan aku berusaha meredakannya,
"Tak apa akashi-kun ^_^" senyum paksa ku
"Aku mohon ,aku bisa jelaskan.."
"Baik aku ingin pulang dulu, ja mata akashi-kun" akupun berlalu meninggalkan kanbara begitu saja tanpa aku dengar penjelasannya, entah kaki ku ini terus memaksaku agar pergi dari kanbara, walau sebenarnya hatiku tak mampu.
Keesokan harinya saat aku masuk kelas,aku melihat kanbara dan chikara sedang bercanda berdua entah tawa kanbara begitu lepas begitu juga chikara yg katanya dari dulu mereka selalu dekat, aku berfikir dan berbicara dalam hati "chikara memang cantik dia pantas untuk kanbara, dia tinggi jika disanding dengan kanbara sangat cocok, aku ...aku ini hanya wanita yg mungil berkaca mata , yg juga baru 2 tahun kenal dengannya ,tidak seperti chikara yang selalu dengan nya sejak dari dulu, dan takdir selalu berpihak pada kebersamaan mereka, kadang aku berfikir tak pantas untuknya ,kyaaaaa...lagi aku ini siapanyaa diaaa hahhh...arrrghhh" saat aku berfikir seperti itu tak sadar ternyata aku menepuk dahiku, dan masih didepan pintu kelas, tiba-tiba saja
"Yama-san..."
Degg suara apa itu akupun menghapus semua lamunanku,saat aku lihat kedepan
"Kanbara-kun..." mataku yg dibalut kaca mata hanya bisa menatapnya
"Heyyy...sudah kubilang jangan panggil aku kanbara, akashi yaa"
sambil tersenyum
"Hmmm...kenapa aku harus memanggil kau begitu"
"Karena kau adalah.." kanbara belum selesai bicara ,tiba tiba chikara pun datang
"Akashii...aku kira kau kemana ternyata disini ayo ajari aku ,aku belum mengerti" chikara datang langsung merangkul tangan kanbara
"Chii..chikara nanti dulu..yama-san aku ing..."
"Sumimasen, aku ingin masuk" lirihku dengan nada datar, chikara terdiam bingung dengan sikapku mungkin,
"Akashi itu kan yg menolongku waktu itu" jelas chikara
"Ck .. iyaaa memang ,sudah aku ingin kebawah dulu" jawabnya ketus
"Aku boleh ikut..."Tanya chikara
"ya seterah kau saja"
Chikara pun ikut dengan kanbara ,mereka selalu berdua ,aku bingung harus menyikapi apa ,tapi aku lelah seperti ini aku ,jujur tak bisa seperti ini pada kanbara,
Sudah seminggu sejak chikara pindah dan menjadi murid baru ,dan
Semiggu pula aku dan kanbara seperti ini, tak ada komunikasi ,saat aku ingin kekantin tiba-tiba saja chikara menjegatku,
"Hai miraiyama-san ,aku ingin bicara padamu, soal akashi"
"Hahh... hmmm baiklah"
Kamipun mencari tempat duduk
"Miraiyama-san kau dulu dekat kan dengan akashi"
"I...iya kenapa?"
"Sejak kedatangan ku apa benar kau menjauhinya?"
"Hahah...siapa yg menjauhi nya chikara-san" aku tertawa aneh
"Miraiyama-san ketahuilah hanya dirimu yg ada didalam hatinya..."
Degg...
Entah aku harus bersikap apa senang ataupun kesal karena kenapa kanbara membicarakan tentangku pada chikara ,jujur aku tak suka,
"Hmmm hahaha...baiklah aku ingin keatas , gommen tapi arigattou atas pembicaraannya" ku beri chikara senyum tulus.
Entah aku bingung dengan perasaanku yg ambigu ini, kadang jika aku melihat kanbara dengan chikara apa lagi perkataan chikara yg waktu itu katanya mereka selalu berdua dan itu tanpa disengaja, entah kata-kata itu berputar diotak dan pikiranku, kadang jika mengingat itu ,dadaku terasa panas dan seakan menahan sesuatu ditenggorokan ku , ada apa ini , aku terhanyut dalam pikiranku sendiri.
Tengg ..tenggg..teng...
Bel pulang sontak membuyarkan pikiranku, aku sedang tidak ada dikelas tapi aku ada perpustakaan, karena jam pelajaran kosong ,aku bermaksud ke perpustakaan agar aku tak melihat kanbara dan chikara,
Aku bergegas ke kelas mengambil tas dan buku-buku ku, aku memang tak banyak punya teman tetapi aku kenal dan kadang saling bertegur sapa,tapi hanya kanbaralah yg selalu menemaniku sejak dulu ,tapi sekarang aku benar benar sendirian .
Saat aku ke kelas ,kelas sudah kosong ,aku merasakan hawa tubuhku mulai panas, ya ini pertanda akan adanya siluman ,tapi hari ini aku tidak ingin menangkap siluman, karena banyak sekali pikiran dikepalaku ini, langsung saja kubereskan dan bergegas pulang,
Saat turun dari bus ,aku masih berjalan lagi ,ya sudah memasuki musim semi, bunga sakura pun disepanjang jalan bermekaran terkena bias sinar matahari sore, sangat indah aku sangat menikmatinya,
"Yama-san"
Tiba tiba saja tanganku dipegang ,saat aku menengok kanbara,
"A..a..kashi...-kun"
"Tolong dengarkan aku untuk kali ini saja.."
Tiba tiba saat kanbara sedang berbicara ,ada siluman yg ingin menerkamnya dari belakang, reflek kubuka perban ditangnku dan juga cincinnya berubahlah darahku menkadi pedang,
"Akaashiii-kunn awaaaassss" teriaku sangat keras ,ku dorong kanbara hingga jatuh, lalu kuhalau serangan siluman itu, siluman yg bentuk nya bisa dibilang seperti mumi kecil tetapi memiliki gigi tajam, kuhantamkan pedang darahku kearah siluman itu,
"Siaaal tak kena..."pekik ku serius
"Kyaaaa..."
Siluman itu malah pergi menjauhi ku , dan siluman itu mengincar kanbara, saat aku melihatnya , kupasang badanku untuk melindungi kanbara dan "sleeepppp...." gigi siluman itu menancap punggungku, kanbara memeluku dan airmatanya menetes,
Tapi saat siluman itu menggigitku aku menjerit
"Haaaannncurrrrr"
"Sreeggg ... " luka ku akibat gigitan siluman itu berdarah, dan saar aku berkata hancur darahku memuncrat dan siluman itupun hancur dengan darahku, dan berubah menjadi batu.
"Ya..yama-san kau tak apa"
Kanbara memelukku, badanku hanya lemas sepertinya aku terlalu banyak mengeluarkan darah,
"Tak apa akashi-kun ^_^" aku tersenyum
"Ha....yukatta yukatta yukatta..." terdengar isakan dari kanbara
"Akashi-kun kau kenapa?"
"Tak apa" sambil mengusap pipinya
"Maafkan aku yama-san " lanjutnya
"Ehehe kau tak salah apa-apa hmmm fuyukaidesu"
"Tapi aku..."
"Sudahlah tak apa ,akashi-kun"
"Aku ...aku berjanji akan ada selalu disisimu yama-san ,janji"
Aku dan kanbara sudah kembali sejak itu, dibawah pohon sakura yg besar , dan disitulah saat Sakura Gugur ,akupun tau perasaannya padaku.
To be continued
Konbawa minna....halahhh lelah bkin ini wkwkwk...gpp oke cerita ini anggap aja benang merah nya cerpen my blood yaaa...
Oke thanks for reading
Maaf kalo agak lebay hahaha....
L-ryuzaki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar